SURABAYA – Sakera, nama pahlawan dari Madura, diduga dilecehkan Diskotek Stadium Night Club. Tempat hiburan malam di Surabaya itu menyebarkan flayer berisi pemberitahuan even yang digelar pada Selasa (21/5/24) lalu. Isi dalam flayer tersebut, nama Sakera disandingkan dengan cewek berbaju seksi.
Mat Siri, salah satu tokoh dari Madura, mengaku sangat geram atas tindakan menjadikan nama Sakera dalam even yang digelar oleh Diskotek Stadium itu.
“Sebagai orang Madura karena itu (Sakera) seorang pahlawan itu adalah sebuah pelecehan. Saya yakin, seluruh orang Madura pasti tidak setuju (terima) dengan adanya simbol seorang pejuang sekarang dipakai oleh hiburan malam. Sama saja pelecehan itu,” kata Mat Siri saat ditemui di kediamannya, Jumat (24/5/24).
Lebih lanjut, menurut pria yang diangkat oleh Walikota Ery Cahyadi sebagai tokoh Madura pada 2020 silam itu, penayangan Sakera oleh Diskotek Stadium harus diusut tuntas.
“Harus diusut tuntas itu. Sebagai orang Madura kalau tidak mau sesuatu terjadi segera turunkan. Harus diselesaikan. Itu pelecehan (bagi orang Madura),” tegas Mat Siri.
Terpisah, Edwin, pemilik Diskotek Stadium saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Whatsapp terkait flayer yang tersebar tersebut hingga berita dimuat belum merespon.
Untuk diketahui, Sakera adalah seorang tokoh pejuang yang lahir di Pulau Madura. Ia berjuang melawan penjajahan Belanda pada awal abad ke-19. Sakera sadalah seorang jagoan daerah yang melawan penjajah Belanda di perkebunan tebu Kancil Mas Bangil.
Legenda jagoan berdarah Bangil ini sangat populer di Jawa Timur utamanya di Pasuruan dan Madura. Sakera yang bernama asli Sadiman adalah golongan ningrat yang disebut dengan kelas Mas, berlatar belakang Islam yang amat sholeh dan pekerja keras.
Profesinya sebagai mandor di perkebunan tebu milik pabrik gula Kancil Mas Bangil. Ia dikenal sebagai seorang mandor yang baik hati dan sangat memperhatikan kesejahteraan para pekerja, sehingga dijuluki Sakera. Sakera adalah pejuang yang anti penjajahan.