Bupati Blitar Didemo Wartawan, Kok Nama Wabup Rahmat Diseret-seret!

Blitar – Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso membantah kabar ada kesepakatan dengan Bupati Blitar Rini Syarifah terkait pembagian tugas menjawab pertanyaan wartawan dan menemui aksi demo warga.
Kabar ini didapatkan setelah lima pekerja media bertemu dengan Bupati Blitar, Rini Syarifah di Pendopo Ronggo Hadinotonegro (RHN), Selasa (12/9/2023).

Kabarnya, dalam pertemuan pasca aksi demo wartawan beberapa waktu lalu, disebutkan jika Wabup Rahmat Santoso bertugas menjawab pertanyaan wartawan dan menemui aksi demo. Karena kesepakatan itu, Bupati Rini Syarifah tidak pernah terlihat menemui aksi demo warga dan sempat didemo wartawan karena sulit diwawancarai.

“Mana ada komitmen seperti itu, saya tidak ada komitmen apa-apa dengan Bupati Blitar, ” bantah Rahmat Santoso saat dihubungi, Rabu (13/9).

Rahmat Santoso menjelaskan, selama ini ia bekerja sesuai dengan tupoksi sebagai wakil bupati, yakni pengawasan dan penindakan. Saat ada aksi demo dari warga, ia berusaha menemui untuk mengetahui akar persoalannya. Sebab, sebagai orang yang lama bekerja sebagai advokat, ia terbiasa mendengarkan cerita dari sumbernya langsung.

“Setelah mendengarkan cerita dari sumbernya (pendemo), baru kita carikan solusi. Kalau saya tidak tahu, saya akan telpon dulu kepala dinas untuk meminta masukan guna menyelesaikan persoalan,” ungkap Ketua Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini.

Sementara terkait pembagian tugas wakil bupati menjawab pertanyaan wartawan, Rahmat Santoso juga membantah. Namun dia memahami profesi wartawan yang memerlukan narasumber sebagai bahan berita dan posisinya sebagai pejabat publik yang harus terbuka.

“Tidak ada pembagian tugas seperti itu, masak ada wabup bagian jawab pertanyaan wartawan. Cuma saya sadar dengan tugas pokok dan fungsi sebagai wakil bupati. Sebagai pejabat publik harus terbuka, teman-teman wartawan yang wawancara telpon maupun secara langsung, sebisa mungkin saya jawab, ” ungkapnya.