Polisi Surabaya Kerja Sampingan Jadi Tukang Tambal Ban, Taufik Rachman : Saya Jalani Asal Halal

SURABAYA – Dinamika kehidupan saat ini yang sangat mengalami kemajuan pesat di semua bidang, bahkan besarnya kebutuhan ekonomi keluarga untuk kebutuhan sehari hari tidak menyurutkan tekad dan perjuangan seorang Aipda Taufik Rachman, anggota Provost Polsek Sukomanunggal Surabaya.

Untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan halal tanpa gengsi atau malu Taufik juga membuka tambal ban, jual ban dan jual bensin eceran. Sampingan yang ia kerjakan itu sudah dijalani selama tiga setengah tahun sejak pertengahan tahun 2021 di Jalan Raya Kupang Jaya, demi mencukupi kebutuhan keluarganya.

Pria kelahiran Desa Tiru Pare, Kediri, Jawa Timur 45 tahun silam itu pada awal karirnya pernah di tempatkan di Polrestabes Surabaya Utara sejak tahun 2003 hingga tahun 2007. Dalam kesehariannya, usai lepas dinas Taufik melakukan aktifitas tanpa lelah guna mendapatkan penghasilan tambahan untuk anak dan istrinya.

Saat awak media ini hendak menambal ban di tempatnya (lapak Taufik red.) tidak menyangka bahwa ternyata tukang tersebut seorang anggota polisi yang melakukan aktifitas kesehariannya menjual ban, bensin eceran dan menambal ban di wilayah Jalan Raya Kupang Jaya.

Saat ditanya awak media ini, mengapa dia mau melakukan pekerjaan ini di sela kesibukannya sebagai anggota kepolisan, Taufik mengatakan untuk tambahan penghasilan buat kebutuhan keluarga.

“Saya amat bersyukur mas atas segala apa yang sudah Allah SWT berikan pada saya dan keluarga saya. Saya melakukan ini semuanya untuk mencari tambahan guna menopang kebutuhan rumah tangga yang semakin hari semakin besar di mana saya memiliki dua anak yang satu kelas satu SMA usia 16 tahun, yang paling kecil sudah kelas enam SD. Namun kesemuanya saya lakukan dengan penuh semangat ikhlas asal hasil yang saya dapatkan itu halal mas, agar menjadi barokah bagi keluarga anak dan istri saya sehat wal afiat ” tutur Taufik, Rabu (3/4)

Baca Juga  Konfercab KAI Gresik Hadirkan Pemimpin Pusat dan Daerah

Taufik mengaku, jika dirinya selalu di ajarkan kedua orangtuanya, khususnya ibunda tercinta bahwa kita sebagai manusia sudah seharusnya banyak membesarkan rasa syukur kita pada Allah SWT, sesusah apapun keadaan kita.

“Pesan beliau jangan sekali kali kita mengganggu orang lain apalagi kita merusak sandang pangan orang lain demi kepentingan pribadi, itu sangat sangat pantangan bagi saya mas, dan kita harus banyak banyak sabar mas sama orang walau orang itu jahat sama kita, tapi pesan ibu saya, janganlah kita menjahati orang tersebut, karena Allah selalu melihat perbuatan dan hati kita,” ungkapnya.

Dari pesan itulah yang diakui Taufik membawa dirinya termotivasi dan berniat menjadi tukang tambal ban. Dia mengaku hanya bisa bersyukur sebab pekerjaan sampingnya dapat membantu masyarakat saat bannya bocor , atau kehabisan bensin di wilayah jalanan yang jauh dari tambal ban.

“Ini kan ikhtiar saya mas untuk keluarga, mencari tambahan buat kebutuhan sehari hari asal.halal apapun saya lakukan asal tidak menganggu kewajiban kedinasan saya dikantor,” tambah Taufik sambil menambal ban awak media ini .

Pria yang telah melampaui 21 tahun di kepolisian ini juga tidak pernah malu dalam melakukan aktifitasnya ini, bahkan dia tidak pernah mengeluh secapek apapun dirinya usai lepas dinas, dia tetap datang ke bengkel tersebut dengan sabar dan ikhlas.

“Saya berprinsip walaupun dirinya bercucuran keringat untuk mendapatkan hasil tambahan bagi keluarga, yang penting hasil yang dia dapatkan halal dan memiliki manfaat berkah yang halal di hadapan Allah SWT, dapat sedikit maupun banyak, Taufik selalu bersyukur dan mensyukurinya karena baginya rejeki semuanya sudah di atur ALLAH SWT, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha sekuat kita dan membesarkan rasa syukur dalam diri kita soal hasil kedepannya itu haknya ALLAH SWT yang menentukan, dan saya enjoy nyaman melakukan profesi saya sebagai tulang tambal ban, penjual bensin eceran dan jualan ban sepeda motor, ” tandas Taufik.( Yan )