Yandex Jual Asetnya di Rusia Senilai Rp82 Triliun, Tandai Keluarnya ‘Google’ Rusia

Partikelir.id – Yandex NV, perusahaan teknologi raksasa yang dijuluki ‘Google’-nya Rusia, telah mencapai kesepakatan senilai 475 miliar rubel atau sekitar Rp81,9 triliun untuk menjual asetnya di Rusia kepada konsorsium investor lokal.

Langkah ini menandakan keluarnya Yandex dari pasar Rusia dan mengukuhkan kepergiannya dari lingkaran teknologi Barat setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Kesepakatan yang direncanakan Kremlin ini akan membuat perusahaan sepenuhnya berada di bawah kepemilikan Rusia, termasuk perusahaan minyak besar Lukoil. Yandex NV akan berhenti menggunakan merek Yandex setelah selesainya kesepakatan.

Google Rusia itu pernah dipandang sebagai salah satu dari sedikit perusahaan Rusia yang berpotensi menjadi bisnis global. Perusahaan ini telah mengembangkan layanan online besar, meliputi mesin pencarian, periklanan, dan layanan ride-hailing di Rusia.

Salah satu pendiri Yandex, Arkady Volozh, yang pindah dari Rusia ke Israel pada tahun 2014, mengecam invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini menyebabkan beberapa orang di Kremlin mendesak untuk menasionalisasi Yandex.

Namun, ketakutan akan kebocoran teknologi membantu menjauhkan prospek tersebut dan menghasilkan kesepakatan yang rumit. Bisnis Yandex yang menyumbang lebih dari 95% pendapatan akan tetap berada di Rusia dan berada di bawah kendali Rusia.

Rusia menyambut baik kesepakatan tersebut dan telah terlibat dalam negosiasi dengan Yandex selama sekitar 18 bulan untuk mencoba memisahkan bisnis-bisnis Rusia dari Yandex NV, induknya yang berbasis di Belanda.

Yandex selalu berusaha untuk menampilkan dirinya sebagai perusahaan yang bebas dari pengaruh Kremlin. Hal ini menjadi lebih menantang karena perusahaan tersebut telah menjadi aset nasional strategis.

Berdasarkan rata-rata tertimbang tiga bulan untuk sahamnya di Moscow Exchange, kesepakatan tersebut menghitung kapitalisasi pasar Yandex sebesar US$10,2 miliar. Pada akhir 2021, sebelum invasi Rusia, nilai pasar Yandex mendekati US$30 miliar.

Yandex NV mengatakan bahwa harga jual mencerminkan diskon wajib minimal 50% terhadap ‘nilai wajar’. Pemerintah Rusia harus menyetujui kesepakatan yang melibatkan penjualan aset asing dan menuntut diskon minimal 50%.

Hampir 88% struktur kepemilikan Yandex saat ini adalah free-float, dengan banyak dana Barat di antara para pemegang sahamnya.

Yandex NV mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan terdiri dari setara kas setidaknya 230 miliar rubel dan hingga sekitar 176 juta saham Yandex NV Kelas A.

Kesepakatan ini menandakan perubahan besar bagi Yandex dan masa depan teknologi di Rusia.