SURABAYA | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi penggeledahan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kali ini, kantor Dinas Peternakan Jatim yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, menjadi target penggeledahan, Rabu (16/10). Operasi ini diduga terkait dengan penyelidikan kasus dana hibah yang sedang dikembangkan oleh lembaga antirasuah tersebut.
Pantauan di lokasi, petugas KPK tiba di kantor Dinas Peternakan sekitar pukul 09.30 WIB menggunakan lima mobil hitam. Proses penggeledahan berlangsung selama beberapa jam hingga pukul 15.03 WIB. Saat keluar dari gedung, penyidik KPK tampak membawa dua koper besar berwarna hitam yang kemudian dimasukkan ke dalam dua mobil berbeda.
Berbeda dengan operasi penggeledahan biasanya, para penyidik KPK kali ini tidak mengenakan rompi khas berwarna krem. Mereka terlihat mengenakan kemeja lengan panjang biasa. Kendati demikian, petugas tetap dikawal ketat oleh dua anggota kepolisian berseragam lengkap, menggunakan rompi anti-peluru, helm tempur, dan senjata laras panjang.
Penggeledahan ini merupakan bagian dari pengembangan kasus dana hibah yang melibatkan sejumlah pejabat di Pemprov Jatim. Meskipun demikian, belum ada informasi rinci mengenai ruangan mana saja yang digeledah oleh penyidik KPK di kantor Dinas Peternakan tersebut.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, membenarkan adanya penggeledahan tersebut. “Benar ada kegiatan penggeledahan KPK di Pemprov Jatim terkait perkara dana hibah. Untuk ruangannya sendiri saya tidak terinfo di mana saja,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh media, Rabu (16/10).
Meski begitu, Tessa belum dapat memberikan detail lebih lanjut terkait barang bukti yang ditemukan atau pihak yang terlibat dalam kasus ini. “Sementara itu saja yang bisa dikonfirmasi saat ini dari penyidiknya. Kalau sudah selesai nanti kita update lagi,” pungkasnya. .
Kasus dugaan penyalahgunaan dana hibah di lingkungan Pemprov Jatim ini memang telah menjadi perhatian publik. KPK sebelumnya sudah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat terkait. Penggeledahan kali ini diprediksi akan memperkuat bukti-bukti dalam kasus tersebut.