RHU Miyabi Massage Diduga Menjual Mihol Tanpa Ijin Resmi

SURABAYA – Miyabi Massage diduga menjual minuman beralkohol (mihol) tanpa ijin. Rekreasi Hiburan Umum (RHU) dikawasan Ruko Rungkut Megah Raya itu, mengganti nama mihol tersebut menjadi nama “Jus Buah Naga”.

Dari hasil temuan di lokasi RHU, mihol berjenis Red Label itu tidak dimasukkan struk pembayaran resmi. Namun, di kwitansi pembayaran biasa dan berstempel Miyabi Massage, tertulis mihol tersebut.

Menurut salah satu pegawai panti pijat tersebut, alasan tidak dimasukkannya mihol di struk pembayaran resmi lantaran hanya mengantongi ijin type A. Hanya untuk minuman jenis bir.

“Ijin (mihol) kita cuma type A. Kita buatkan kwitansi biasa aja ya,” kata pegawai tersebut.

Sementara itu, Handoko yang mengaku sebagai marketing Miyabi Massage saat dikonfirmasi mengatakan jika tempatnya menjual bir saja.

“Bir (nama merek bir lokal) kita jual,” ucapnya.

Sedangkan adanya informasi temuan bukti penjualan miras, Handoko berdalih bahwa tamu membawa mihol tersebut dari luar.

“(Info) dari siapa?, memang kita jual bir putih dan hitam tapi kita ada ijin kok pak. Itu (mihol) bawa dari luar mas,” ujarnya.

Untuk diketahui, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengancam menutup Rekreasi Hiburan Umum (RHU) dan penjual minuman beralkohol (Mihol) yang tak kantongi izin.

“Kalau tidak ada izinnya, jangan sekali-kali jualan mihol. Saya sudah minta kepada Kasatpol PP, kalau tidak ada izinnya, tutup langsung, segel. Siapa pun nanti bekingnya, ngomong ke saya karena Surabaya ini jangan sampai dirusak dengan mihol itu,” tegas Eri, Sabtu (6/1/2024).

Menurut dia, kalau ada yang menyampaikan ini bekingnya polisi atau TNI, itu tidak mungkin dan tidak ada. Kalau pun ada, maka Eri akan menyampaikan kepada Kapolrestabes Surabaya, kepada Kapolda dan juga Pangdam.

Baca Juga  Kejari Tanjung Perak Surabaya Terapkan Keadilan Restoratif Humanis Kasus Penggelapan Kendaraan Bermotor

Ia sangat yakin kalau beliau-beliau ini orang yang baik dan tidak mungkin membekingi hal-hal seperti ini. “Karena tugasnya Pangdam, Kapolres dan wali kota itu sama, yaitu menciptakan penerus-penerus bangsa yang memiliki akhlak yang bagus,” katanya.