Surabaya – Lenny Jahya (64) terpaksa melaporkan suaminya, Samuel Suryadi karena kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Lenny kali saat itu benar-benar tak tahan dengan perlakuan kasar suaminya, hingga akhirnya dia terpaksa melaporkan suaminya itu ke Polrestabes Surabaya.
Lenny yang pernah 2 kali diceraikan Samuel itu, selama ini lebih memilih mempertahankan rumah tangganya, termasuk anaknya. Sehingga, gugatan cerai yang pernah diajukan oleh Samuel selalu gagal lantaran di lawan dengan upaya banding.
Namun, rumah tangga Lenny dalam 4 tahun terakhir ini kembali goyah. Pasalnya, Samuel yang dulunya dikenalnya lembut terhadap dirinya kembali menunjukan sikap kasar. Bahkan, menurut Lenny, Samuel kerap marah-marah hingga main tangan tanpa alasan yang jelas. Lenny pun dibuat bingung dengan perubahan sikap suaminya itu.
“Tidak apa-apa cari masalah. Saya pernah diusir dari rumah, dicekik, hingga pernah dilempar dari sofa,” tutur Lenny kepada awak media beberapa waktu lalu.
Meski kerap mendapat perlakuan kasar dan tak selayaknya, Lenny tetap berusaha sabar. Lenny tak ingin merusak nama baik suaminya sebagai seorang pebisnis. “Saya tidak mau dia (Samuel) dipandang jelek,” tutur Lenny.
Diketahui, dua tahun lalu Lenny sempat digugat cerai Samuel. Namun, gugatan itu akhirnya dicabut. Sayangnya, rujuknya mereka hanya ‘seumur jagung’. Pasalnya, enam bulan kemudian Samuel kembali mengajukan gugatan cerai untuk kedua kalinya di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
“Sudah diputus cerai. Tapi, klien saya mengajukan banding. Bu Lenny masih ingin mempertahankan rumah tangganya,” jelas Billy Handiwiyanto SH MH, pengacara Lenny.
Meski demikian, niat baik Lenny dalam mempertahankan rumah tangga tak mendapat respon positif dari Samuel. Dikatakan Lenny, suaminya itu masih saja bersikap kasar terhadap dirinya.
Bahkan, kata Lenny, suaminya itu pernah membongkar paksa pintu dapur untuk mengambil piano kesayangannya. Juga, tiga mesin cuci dari rumah yang mereka diami berdua. “Saya jadi ketakutan, karena saya sendirian di Surabaya, tidak ada siapa-siapa. Anak satu-satunya tinggal di Amerika,” papar Lenny dengan mata berkaca-kaca.
Akibat sikap Samuel yang kerap kasar, Lenny pun akhirnya tak tahan. Dia terpaksa melaporkan suami yang sudah hidup bersamanya 42 tahun itu ke Polrestabes Surabaya. Bahkan, kini status Samuel meningkat menjadi tersangka atas dugaan penelantaran dan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga).
“Laporan ini dibuat dengan faktor terpaksa. Bu Lenny berharap suaminya sadar dan bisa hidup bersama dia lagi,” tambah Billy.
Kini ketahui bahwa Samuel tidak lagi tinggal bersama Lenny. Sementara, pengacara Samuel, Yafet Kurniawan, mengaku keberatan atas penetapan status tersangka terhadap Samuel. Dia menyebut, jika penetapan itu prosesnya tak sesuai prosedur.
“Disebut menelantarkan, padahal selama ini Pak Samuel selalu mencukupi kebutuhan istri,” bantah Yafet.
Bahkan, menurut Yafet, klienya itu sempat memberikan uang sekitar Rp 900 juta kepada Lenny, sebelum dilaporkan ke polisi. Samuel juga, kata Yafet lagi, selama ini mencukupi kebutuhan rumah, seperti membayar listrik dan air.
Dan, dengan penetapan tersangka itu, kini Samuel diharuskan wajib lapor 2 kali dalam seminggu. “Kasihan, kami butuh kepastian hukum. Kalau tidak cukup bukti khan seharusnya perkara dihentikan,” pungkas Yafet beberapa waktu lalu.
Kini, Samuel Suryadi menghadapi proses hukum dengan didudukan sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Daman Anubowo mendakwa pebisnis Surabaya itu dengan dua pasal yaitu penelantaran dan kekerasan dalam rumah tangga. (jak)