Surabaya – Mantan Walikota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar dan Walikota Blitar Santoso saling meminta maaf dalam persidangan perkara perampokan rumah dinas walikota Blitar di Pengadilan Negeri Surabaya Selasa (8/8). Santoso selaku korban dihadirkan sebagai saksi untuk Samanhudi yang didakwa mengotaki perampokan tersebut.
Samanhudi dan Santoso saling bersalaman lalu berpelukan seusai Santoso selesai memberikan keterangannya sebagai saksi. Samanhudi awalnya yang meminta kepada majelis hakim agar diberikan kesempatan untuk berjabat tangan dengan kawan lamanya tersebut.
“Apabila Yang Mulia tidak keberatan, saya mohon diberikan kesempatan untuk bersalaman dengan saksi (Santoso),” kata Samanhudi kepada majelis hakim.
Hakim Abu Achmad Sidqi Amsya mengizinkannya. Santoso juga tidak keberatan dengan permintaan Samanhudi tersebut. Dia juga meminta maaf kepada Samnhudi jika ada perbuatan dan perkataan yang menyakiti. Dalam kesaksiannya, Santoso menepis isu tentang dirinya yang melaporkan Samanhudi ke KPK atas dugaan kasus korupsi hingga tertangkap tangan lalu dihukum.
“Hubungan saya dengan Samanhudi secara pribadi, saya tetap menghormati. Apapun bentuknya, beliau atasan saya,” ujar Santoso dalam kesaksiannya di persidangan.
Santoso mengaku sudah lama berteman dengan Samanhudi. Kedekatan itu sudah terjalin saat Samanhudi menjabat sebagai ketua DPRD Kota Blitar. Ketika itu dia yang menjadi sekretaris dewan. Hingga kemudian mereka terpilih sebagai pasangan walikota dan wakil walikota Blitar. Namun, Samanhudi tertangkap tangan KPK.
Saat pemilihan kepada daerah (pilkada) 2021, Santoso rencananya dipasangkan dengan anak Samnhudi. Santoso sebagai bakal calon wakil sedangkan anak Samnhudi sebagai bakal calon walikota. Namun, pada akhirnya Santoso yang mendapatkan rekomendasi dari partai politik pengusung sebagai calon walikota hingga akhirnya terpilih sebagai walikota Blitar.
“Pada saat itu secara politis saya tidak pernah menganggap Samanhudi sebagai lawan. Saya dengan putra Samanhudi bermitra,” katanya.
Santoso baru tahu Samanhudi sakit hati kepadanya saat melihat video YouTube. Menurut dia, dalam video itu Samnhudi yang baru keluar dari Lapas Sragen menyatakan sakit hati dan akan balas dendam kepadanya.
“Di YouTube Samnhudi menyampaikan orasi. Seingat saya ada (kata-kata akan balas dendam),” ungkap Santoso. (Jay)