DJ Tessa Morena Laporkan Investasi dan Arisan Bodong ke Polda Jatim

Surabaya – Puluhan orang mendatangi SPKT Polda Jatim. Mereka mengaku menjadi korban arisan dan investasi yang diduga bodong di Surabaya.

Dari pantauan, ada 15 orang yang melaporkan hal tersebut. Mereka datang bergantian sejak pukul 12.00 sampai 13.30 WIB, melaporkan 3 orang yang sama dengan laporan di Polrestabes Surabaya, yakni Alexa Dewi, Ruli Febriani, dan Tata Ganis atau Mitaresha.

Wahyu Widjaya, wanita asal Surabaya ini mengaku sebagai korban. Ia mengaku uang Rp 172 juta dari hasil jual beli properti tak kunjung kembali.

“Itu uang hasil menabung dari bekerja jual beli properti, saya putarkan untuk investasi tapi ternyata tidak seperti kenyataannya, karena saya terjerumus ke kata-kata manis mereka di awal menjanjikan,” kata Wahyu saat ditemui di SPKT Polda Jatim, Kamis (19/10/2023).

Menurutnya, kecurigaan muncul usai dirinya tak mendapat profit sejak Agustus 2023. Namun, sebelumnya ia mendapat profit hingga 15% selama beberapa bulan.

“Saya ikut sejak bulan 2 itu memang lancar, sejak Agustus 2023 kemarin macet, per dapatnya 15% setiap bulan. Saya ikut yang invest, tidak ikut arisan,” ujarnya.

Meski begitu, Wahyu menyatakan dirinya sempat bertemu dengan ketiganya. Namun, hanya diberi janji-janji manis saja.

“Ketemu terakhir saya 1 minggu lalu, ada janji-janji untuk mengembalikan untuk dicicil selama 6 bulan, dari teman-teman juga begitu, sama semua, tapi sampai sekarang tidak ada sama sekali,” bebernya.

Kekesalannya kian memuncak ketika ia mendapat informasi perihal uang investasi dan arisan yang diduga bodong itu digunakan salah satu terlapor untuk bisnis karaoke dan hiburan malam. Tak hanya di Surabaya, tapi juga di Semarang.

“Kalau menurut saya, saya tertarik karena pancingannya dari Tata Ganis, kan dia selebgram, jadi ya seperti BA (Brand Ambasador). Informasi yang saya dapat, uangnya (arisan dan investasi) dipakai untuk membangun diskotik di Surabaya sama salah satu dan karaoke di Semarang oleh salah satu terlapor. Lalu saya dapat info juga akan konpers Jumat (20/10/2023), kata mereka masih menunggu audit cuma saling melempar satu sama lain, padahal semuanya pakai, tapi mereka saling lempar satu sama lain,” ungkapnya.

Baca Juga  Konfercab KAI Gresik Hadirkan Pemimpin Pusat dan Daerah

Hal senada disampaikan korban lainnya, Leony Thessalonica. Ia mengklaim tergiur arisan CV Cuan Group yang diduga bodong itu lantaran ada iming-iming emas dan mendapat belasan juta setiap bulannya.

“Ada undian emas dan cashback, si owner menjawab kalau ada member yang kabur akan cover 100%, kalau saya Rp 33 juta, per bulan cicilannya Rp 8.5 jt, saya berjalan 4 bulan, jadi saya bayar tidak ada pencairan sejak awal sama sekali,” tutur wanita yang akrab disapa Tessa Morena itu.

Tessa mengaku tidak tahu kejelasan dari uang yang telah ia berikan itu. Ia mengungkapkan juga pernah menagih, namun para terlapor enggan menemui dan dianggap ‘saling lempar’.

“Kita tanya larinya kemana karena mereka tidak terbuka ke kita, kita udah ajak ketemu dan baik2 tidak direspon, tapi kalau di chat masih dibalas, itu kita janjian sejak April 2023 ya, mereka tidak mau ketemu kita,” paparnya.

Sementara itu, korban lainnya, Ana Febyanti menegaskan ada uang yang disebut masuk ke investasi. Menurutnya, telah menagih pada saya 10 Oktober 2023 tapi nihil

“Makannya sekarang kita lapor supaya segera ditindaklanjuti ya, karena korbannya banyak dan tidak hanya di arisan, tapi juga investasi yang diduga bodong,” ungkapnya.

Menurutnya, ia dan para member juga mendapat ancaman. Apabila nekat mempublikasikan ke media dan lapor ke polisi, maka uang tak akan dikembalikan hingga akan dilaporkan ke polisi.

“Iya, ada ancaman, Mas, kalau kita speakup tidak akan dikembalikan dan akan dilaporkan balik, itu 1 minggu lalu, ada di WAG dan Story IG juga. Buktinya, sampai sekarang memang tidak ada yang dicairkan kok,” tutupnya. (han)