Mojokerto, Partikelir.id – Angeline Nathania, mahasiswi asal Surabaya ditemukan tewas di jurang kawasan tanjakan Gajah Mungkur, Pacet, Mojokerto. Kondisinya gadis berusia 22 tahun itu ditemukan di dalam koper terbungkus sarung.
Korban yang merupakan warga Gunung Anyar Tambak, Surabaya tersebut tercatat sebagai mahasiswi semester VI Fakultas Hukum Ubaya. Dugaan kuat, korban dihabisi kekasihnya Rochmad Bagus Apriyatna alias Roy, 41, warga Gunung Anyar Kidul, Surabaya. Pembunuhan itu terjadi pada 3 Mei lalu di sebuah apartemen daerah Wonocolo, mayatnya dibawa ke Pacet sehari berikutnya. Korban tewas dengan cara dijerat pada bagian leher.
Pantauan di lokasi pukul 13.46, petugas dari Polsek Pacet sedang memasang police line di tepi jalan lokasi penemuan. Bungkusan karung berwarna putih itu tersangkut pohon di jurang sisi timur jalan sedalam 20 meter. Sejumlah petugas dari polisi, TNI, dan Tahura Raden Soerjo yang turun ke jurang memastikan bungkusan itu berisi mayat. ”Tercium bau menyengat busuk,” kata petugas keamanan tahura Sugeng Priyanto.
Jasad itu berada dalam sebuah koper warna hitam. Koper tersebut dibungkus lagi dengan karung berwarna putih. Sugeng menjelaskan, awal penemuan mayat bermula dari informasi Polrestabes Surabaya Rabu (7/6) sekitar pukul 12.00. Tim tahura diminta tolong untuk memeriksa benda mencurigakan di sekitar kawasan Gajah Mungkur. Dugaannya ada korban pembunuhan yang dibuang di jurang jalur penghubung Mojokerto-Batu itu.
Sugeng menyatakan, empat hari sebelum menerima informasi dari polrestabes, tepatnya Sabtu (3/7) siang, pihaknya telah mengidentifikasi keberadaan karung tersebut. Namun, keamanan tahura menyangka isi bungkusan itu hanyalah sampah. ‘’’Karena di sekitarnya juga banyak sampah,’’ ujarnya.
Baru setelah mendapat kabar dari polrestabes, pihaknya langsung menaruh curiga jika barang yang dimaksud adalah bungkusan tersebut. ’’Waktu ditemukan pertama hari Sabtu itu tidak tercium bau busuk. Setelah ada info dari polrestabes ini, kita periksa dan diduga ternyata mayat,” tandasnya.
Tim Resmob Polrestabes Surabaya tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 menggunakan dua mobil. Seorang pria yang diyakini ayah Angeline ikut datang bersama polisi. Dia terus menerus menangis saat jasad putrinya berusaha dievakuasi. Sementara itu, di mobil lainnya, seorang pria diyakini sebagai Roy juga turut dibawa ke lokasi. Pria tersebut hanya berada dalam mobil dan mengenakan rompi jingga.
Dengan bantuan puluhan petugas dan relawan, jasad korban akhirnya berhasil diangkat dari jurang sekitar pukul 15.00. Mayat sempat dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Sumberglagah, Pacet, sebelum akhirnya dibawa ke RSUD Dr Soetomo, Surabaya. ”Di sini belum kami buka, nanti biar forensik yang memeriksa,” kata Kanitresmob Polrestabes Surabaya AKP Cendy Andries Bastian di RSUD Sumberglagah, kemarin sore.
Menurutnya, korban dilaporkan menghilang sejak sebulan lalu. Saat itu korban berpamitan pergi ke kampus dan tak pernah pulang ke rumah. Pihaknya menyatakan, penemuan jasad korban berangkat dari pengakuan tersangka yang lebih dahulu ditangkap. ”Dari petunjuk pelaku yang lebih dahulu kami amankan,” tandasnya. Cendy menyebut, koper tempat tersimpannya jasad korban diikat dengan lakban. Lapisan perekat itu cukup tebal. Kendati tak terlihat, tubuh korban dimungkinkan masih utuh. Namun, demikian pihaknya memutuskan agar jasad langsung diidentifikasi oleh dokter forensik. (Jay)