Surabaya – Puluhan suporter diamankan oleh Anggota Polsek Genteng dan Polrestabes Surabaya karena mereka diketahui dalam kondisi mabuk dan membawa minuman keras jenis cukrik. Mereka terjaring razia petugas yang berjaga di area Stadion Gelora Bung Tomo pada Sabtu (23/9).
Pengamanan ini dilakukan oleh petugas ketika melihat sekelompok suporter yang terlihat berjalan dalam kondisi terpengaruh minuman keras. Saat diperiksa, bau mulut mereka mengandung minuman keras dan bicara dengan kondisi tak nyambung dan berbelit-belit. Selain itu, hasil tes medis yang dilakukan Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polrestabes Surabaya hasilnya semua positif minum minuman keras. Sehingga mereka terpaksa diamankan. Selain itu, mereka juga kedapatan membawa botol cukrik.
Satu persatu mereka dikumpulkan di area gedung indoor komplek Stadion Gelora Bung Tomo. Mereka semua dikumpulkan di Polsek Pakal, untuk didata dan dibina. Karena kondisi mereka mabuk berat, mereka tidak diizinkan menyaksikan pertandingan.
“Semua kami lakukan demi kenyamanan dan keamanan jalannya pertandingan, sehingga penonton bisa merasa aman menyaksikan pertandingan tanpa terganggu oleh ulah oknum suporter,” terang Kapolsek Genteng, Kompol Bhayu Halim.
Selain itu, jika seseorang terpengaruh minuman keras bisa memicu agresifitas dan mereka bisa berbuat apa saja karena dalam kondisi tidak sadar sepenuhnya. Antisipasi sekecil apapun tetap ditindak petugas demi kelancaran jalannya pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC. Dalam pertandingan ini, Persebaya berhasil menang 3-1 atas Arema FC.
Perlu diketahui, pengamanan terhadap suporter yang mabuk dan membawa miras ini merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pertandingan sepak bola. Minuman keras dapat memicu perilaku agresif dan membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Selain itu, suporter yang mabuk juga dapat mengganggu ketertiban umum.
Petugas perlu meningkatkan pengawasan terhadap suporter yang datang ke stadion. Mereka perlu melakukan razia secara rutin untuk mendeteksi suporter yang membawa miras atau dalam kondisi mabuk. Selain itu, petugas juga perlu memberikan edukasi kepada suporter tentang bahaya minuman keras dan pentingnya menjaga ketertiban umum.
