Di era informasi, sebuah gagasan adalah pondasi menuju kesuksesan di hampir di setiap bidang. Anda bisa saja memiliki ide terhebat di dunia,
tetapi jika tidak mampu meyakinkan orang lain untuk mengikuti visi Anda, itu berarti anda kurang memiliki dampak dan pengaruh. Dan itulah mengapa kemampuan berkomunikasi tidak lagi dianggap sebagai “soft skill” di antara para pemimpin bisnis top dunia. Pemimpin yang mencapai puncak tidak hanya berbicara tentang pentingnya komunikasi yang efektif. Sebaliknya, mereka mempelajari seni dalam segala bentuknya seperti menulis, berbicara, mempresentasikan dan terus berusaha untuk meningkatkan keterampilan tersebut.
Dalam berkomunikasi atau menyampaikan ide terhadap khalayak bukan hanya sekedar lantang dan keras. Berikut ini hanyalah beberapa taktik umum yang sering digunakan para pemimpin hebat saat berkomunikasi dengan tim atau anggota mereka atau berkomunikasi secara umum.
1. Gunakan kata-kata pendek untuk membicarakan atau mendefinisikan hal-hal sulit.
Kalimat yang panjang dan rumit terkadang membuat sebuah gagasan sulit untuk dipahami apalagi kalimat tersebut hanya formatif dan sebagai penghias pembicaraan saja. dan juga sebuah kalimat panjang akan menuntut lebih banyak konsentrasi. Anda akan dengan mudah meraih banyak penggemar jika mampu mengganti kata dan kalimat panjang dengan yang pendek dan menarik. Dalam budaya Jawa kalimat pendek disebut dengan “Gatra”. Dalam sejarah pemimpin besar baik dari nusantara maupun dari manca kebanyakan mereka mengungkapkan dalam kalimat yang tak lebih dari 12 suku kata. Kita ambil contoh :
Saat Nabi Muhammad bersabda: “Tuntutlah ilmu walau sampai negeri shin”, “Sebaik -baik kalian adalah yang tidak menyakiti orang lain dengan lidah dan tangannya.”,”“Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya.”
Sun Tzu : “Tampaklah lemah saat Anda kuat, dan kuat saat Anda lemah.”, “Seni perang tertinggi adalah menaklukkan musuh tanpa berperang.”
Bahkan dalam budaya Jawa maupun Nusantara para pemimpin besar seringkali berucap hanya beberapa kata saja dan kalimat tersebut sudah mampu untuk mewakili apa yang ada dalam benaknya dan mudah dipahami, mudah diingat.
2. Pilih metafora yang mudah melekat untuk memperkuat apa yang anda maksudkan.
Metafora atau perumpamaan merupakan cara yang ampuh untuk membandingkan sebuah ide, sesuatu, peristiwa yang sulit dipahami dengan sesuatu yang sudah dikenal oleh orang yang mendengarkannya. Dalam pembicaraan bisnis maupun kepentingan lain, metafora merupakan jalan pintas untuk mengomunikasikan informasi yang kompleks dalam frasa yang singkat dan menarik. sehingga membantu pendengar untuk memahaminya.
3. Jadikan visi dan misi anda seperti sebuah mantra dan selaras dengan tim atau pendengar.
Sebuah Visi dan misi seorang pemimpin sangatlah penting,akan tetapi jika visi dan misi tersebut tidak selaras dengan pendegar anda, meskipun bahasa anda sangat menarik, hal tersebut tidak akan berpengaruh besar. Seringkali ditemui bahwa visi misi hanyalah sekedar mencontek kata kata dan kalimat yang sekiranya dianggap bagus, akan tetapi tidak mewakili apa yang dalam pikiran anda dan pendengar anda. sebagai contoh : sebuah pemimpin perusahaan kecil memberi pengarahan kepada anggotanya dan mempunyai visi misi menyejahterakan masyarakat dan membangun keadilan”, padahal yang berada dalam benak anggota atau team pemimpin tersebut hanya ingin mendapat penghasilan untuk memberi makan keluarganya. maka visi misi tersebut tidak selaras antara pemimpin dan anggota.
Beberapa tekhnik diatas hanyalah beberapa saja, dan diperlukan pula tekhnik serta pengetahuan lainnya sebagai pendukungnya, dibutuhkan banyak pengalaman dan berlatih untuk menjiwai bagaimana cara berkomunikasi ala seorang pemimpin besar, sehingga komunikasi anda nisa mendapatkan pengaruh terhadap siapapun yang mendengarnya.(hbb)