Partikelir.id – Zaman teknologi dan visual seperti sekarang, kita dimanjakan dengan berbagai keindahan yang terpapar dalam layar HP ataupun Komputer. Beberapa tahun belakangan ini, hal yang trending dan booming ialah Anime Jepang juga Film Barat yang digemari oleh kalangan masyarakat tidak terkecuali anak-anak ataupun orang dewasa, namun tahukah anda dikarenakan terlalu sering menonton Anime dan Film, banyak masyarakat yang pemikirannya terjebak dalam “Delusi” mereka.
FILM
Pikiran mereka secara tidak sadar mempercayai bahwa hal-hal yang terjadi di Anime dan Film dapat juga mereka peragakan di dunia nyata, juga menganggap bahwa karakter fiksional, baik itu yang protagonis maupun antagonis ialah diri mereka.
Seperti Film Superhero sebagai contoh, Kita memandang bahwa superhero didalam film tersebut ialah pembela keadilan, melindungi masyarakat dan secara tidak sadar menganggap itu adalah hal yang keren, yang menimbulkan delusi penonton bahwa kita harus berbuat hal yang besar untuk menolong masyarakat.
Tetapi, hal yang harus kita lihat dari sisi lain ialah, sosok Superhero dalam film tersebut hanyalah bertarung melawan apa yang mereka anggap salah, mereka hanya menuruti keegoisan dan dibutakan oleh apa yang menurut mereka “Keadilan”.
Lalu, apa semua keadilan itu memiliki makna yang sama?, orang di Indonesia menganggap bahwa keadilan ialah dengan mendapatkan ekonomi makmur, sedangkan di Jepang, ekonomi sudah makmur tetapi terdapat angka bunuh diri tinggi, sedangkan keadilan untuk orang Gaza sudah cukup hanya dengan mendapatkan tanah air mereka kembali.
Jadi apakah keadilan bisa dinilai hanya dengan melindungi masyarakat dan bertarung melawan orang jahat seperti di Film? Sayangnya, realita tidaklah semudah seperti Film, anda harus bisa berpikir dengan matang dan membedakan mana delusi dan realita.
ANIME
Tidak cukup di Film Barat. Hal seperti ini juga memiliki dampak dikalangan pecinta anime, Bahkan mungkin lebih parah karena mereka juga mempraktekan apa yang terjadi di Anime itu ke realita, Seperti maraknya kasus pencabulan anak dibawah umur karena menonton anime.
Saya tidak bermaksud untuk menjatuhkan Image Anime Juga Film, akan tetapi hal yang harus anda ketahui ialah hal yang sering anda tonton itu dapat mempengaruhi alam bawah sadar anda sehingga dapat merubah pola pikir anda, banyak karakter “loli” imut didalam anime yang ditonton sehingga terkadang merubah mindset anda tentang pengertian anak kecil.
Di anime anak kecil cenderung sudah dapat mandiri, pengertian, tidak rewel sedangkan realita nya bukanlah seperti itu juga media sosial cenderung membuat lelucon tentang hal itu tanpa sadar dampak psikologis yang dapat ditimbulkan.
Salah satu dampak psikologis ialah Seseorang depresi dikarenakan rumah tangga yang tidak harmonis, tekanan dari sekolah atau kasus bulying dan dia menonton suatu anime tema “Isekai” atau dunia lain, disitu rata-rata karakter utamanya berpindah ke dunia fantasi dengan cara mati ataupun kecelakaan.
Hal tersebut menimbulkan pemikiran bahwa dengan Mati/Bunuh diri, dia dapat menemukan dunia yang lebih harmonis atau sesuai yang diinginkan. Kasus seperti ini sudah marak terjadi dan banyak memakan korban.
Kemudian pemikiran yang sering saya lihat di komentar pecinta anime ialah jika suatu karakter utama memiliki seseorang yang dia benci lalu tidak membunuhnya, maka hal itu akan dikatakan “Naif” atau “MC (Main character) Pengecut”.
Padahal jika kita pandang dari sudut realita, pemikiran seperti ini sangatlah berbahaya, Apakah pernah anda benar-benar memikirkan atau merenungi betapa berharganya sebuah nyawa?.
Tidak semua hal dapat diselesaikan dengan membunuh, seseorang juga dapat berubah seiring berjalannya waktu, Hanya berilah pembelajaran yang dapat mengakibatkan dia agar mau berubah.
KESIMPULAN
Menonton apa saja yang anda sukai itu baik dan dapat membuat anda bahagia tetapi alangkah lebih baik jika anda tetap berpegangan bahwa anda ini hidup di realita, bekerja untuk hidup esok, mencari tujuan hidup dan jati diri, jadi biasakan pemikiran bahwa yang anda tonton ini hanyalah fiksi agar tidak tenggelam kedalam tontonan anda. (red:amri)