Partikelir – Jika mendengar kata “Dukun” maka akan langsung teringat dengan sesuatu yang berbau Horor dan mistis, padahal kata dukun sendiri dalam jawa maksudnya adalah tenaga ahli, kesalahpahaman terbut terus bergulir pada generasi muda masa kini hingga mendatang. memang diantara orang ahli tersebut ada yang suka membunuh seseorang berdasarkan pesanan, memang itulah dukun yang horor.
“Perubahan makna itu terjadi karena penggiringan pemikiran lewat dunia perfilman atau media lainnya yang tidak disertai penjelasan terhdap makna kata tersebut.”ujar mas Alex salah satu praktisi budaya Jawa.
“ Bahasa serta budaya Jawa kita sering digiring kepada hal hal yang tak berdasar, hal itu juga didukung oleh praktisi praktisi jawa dan juga para ahli pidato dari ajaran tertentu yang sering mengatakan jangan datang ke dukun, itu syirik. mereka menganggap semua dukun itu sama, itu semua dikarenakan kurang pemahamannya, kebanyakan para praktisi dan para pendongeng tersebut hanya berorientasi untuk bisa menggalang massa, lebih tepatnya butuh pengakuan, bisa hancur jika begitu ” lanjut Mas Alex dalam keterangannya.
Dijaman dulu sering terdengar kata dukun bayi, dukun pijat dan dukun lainnya, tetapi saat ini kata tersebut terdengar menakutkan dan enggan orang memakainya. Orang saat ini lebih menyukai istilah dari barat atau dari arab Dukun bayi menjadi Bidan, Tabib menjadi Dokter dan sebagainya.
Hilangnya budaya bahasa di masa kini dan masa mendatang tak bisa dielakkan lagi, kecuali generasi sekarang mau menjaga dan melestarikan apa yang sudah menjadi jati diri sebuah bangsa, bukan hanya sekedar ikut ikutan orang pada umumnya.
“Mau bagaimana lagi semua sudah terjadi, semoga saja kedepannya jati diri bangsa ini akan kembali lagi” pungkas alex.
