Kekayaan Alam: Anugerah atau Kutukan?

Partikelir.id – Indonesia, negara kepulauan yang dikaruniai kekayaan alam melimpah, bagaikan surga di bumi. Dari hutan lebat yang menyimpan keanekaragaman hayati, perut bumi yang kaya mineral, hingga hamparan lautan yang luas dengan sumber daya maritimnya, potensi negeri ini bagaikan harta karun yang tak ternilai.

Namun, di balik limpahan anugerah ini, terbentang kenyataan pahit. Eksploitasi berlebihan dan pengelolaan yang tidak berkelanjutan telah mengantarkan bangsa ini pada ambang krisis. Hutan ditebangi membabi buta, pencemaran merajalela, dan kekayaan alam dikeruk habis-habisan, demi memuaskan nafsu segelintir pihak.

Akibatnya, kerusakan lingkungan kian parah. Bencana alam tak henti mengintai, flora dan fauna terancam punah, dan keseimbangan alam terganggu. Ironisnya, ironisnya, rakyat di banyak daerah penghasil sumber daya alam masih terjerat kemiskinan, sementara segelintir elit terus mengeruk keuntungan.

Sumber daya alam, mestinya menjadi berkah, bukan kutukan. Kita dihadapkan pada pilihan krusial: terus menjarah alam demi keuntungan sesaat, atau mengelolanya secara berkelanjutan demi masa depan yang lebih cerah.

Sudah saatnya kita berbenah. Kita perlu mengubah paradigma pengelolaan sumber daya alam. Dari eksploitasi berlebihan, beralih ke pemanfaatan yang berkelanjutan. Menjaga kelestarian alam, bukan merusaknya.

Pemerintah perlu mengambil peran sentral. Menegakkan regulasi yang tegas, mendorong investasi hijau, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.

Masyarakat pun tak boleh tinggal diam. Kita harus menjadi penjaga alam, kritis terhadap kebijakan yang merusak lingkungan, dan mendukung upaya-upaya pelestarian.

Masa depan bangsa ini ada di tangan kita. Marilah kita jaga kekayaan alam ini, demi generasi sekarang dan masa depan. Karena, sumber daya alam adalah warisan berharga yang harus dilestarikan, bukan dihabisi.

 

**Mari bersatu padu, untuk menyelamatkan bumi, demi masa depan yang lebih hijau dan lestari!**

 

Penulis : Dandi Amar Rizky B