SURABAYA | Viral di media sosial, seorang driver taksi online menjadi korban premanisme juru parkir (jukir) liar di Pasar Turi Surabaya. Saat itu, driver sedang menjemput penumpangnya.
Kejadian itu sendiri direkam dengan HP si driver dengan durasi 01 menit 46 detik. Masalah timbul setelah penumpang masuk ke dalam mobil. Driver memberi uang sebesar Rp 2 ribu. Namun, jukir liar tersebut minta tambah menjadi Rp 5 ribu.
“Ga onok (tidak ada) om,” kata driver taksi online tersebut.
Merasa ditolak permintaannya, oknum jukir tersebut tetap berusaha meminta Rp 5 ribu. Alasannya dimana-mana sama tarifnya. “Ga onok roto iku (tidak ada rata itu),” ucapnya.
Diduga laju mobilnya dihadang, driver pun akhirnya menanyakan keinginan dari jukir tersebut. “Njaluke sampeyan opo mas (mintanya kamu apa mas). Ga onok roto iku (ga ada rata itu). Iki lho mek njukuk tok (iniloh cuma ambil saja),” tegas driver tersebut.
Karena driver tak mau memberi, jukir tersebut malah menyuruh agar meminta kepada penumpangnya. “Ga wis. Awas. Njalukmu opo (tidak sudah. Awas. Mintamu apa) ?,” tanya sang supir kembali.
Alih-alih pergi, oknum jukir tersebut malah menyuruh driver turun lantaran tidak mau memberi. “Ae mudun e,” ujar jukir yang memakai topi, kaos hijau dan rambut gondrong itu.
Lantaran tidak mau menanggapi, driver pun melajukan mobilnya. Tak disangka, oknum jukir tersebut malah menggedor-gedor kaca mobil samping driver. Bahkan membuka secara paksa pintu mobil di samping penumpang.
Hingga berita ini dimuat, belum diketahui nama driver, oknum jukir liar dan kapan terjadinya peristiwa premanisme tersebut.