SUMBAWA – Banjir bandang akibat luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sumbawa menerjang Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari Jumat (9/2/2024). Bencana ini menyebabkan 4 rumah hanyut dan 1.489 rumah lainnya terendam dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
Banjir terjadi sekitar pukul 15.30 Wita setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Ribuan rumah yang terendam tersebar di 6 kelurahan yaitu Kelurahan Samapuin, Kelurahan Pekat, Kelurahan Brang Bara, Kelurahan Bugis, Kelurahan Brang Biji, Kelurahan Lempeh
Salah satu warga Kelurahan Bugis, Syahdan (40), terbawa arus banjir bersama rumahnya. Beruntung, ia berhasil selamat dengan berenang.
“Benar, saya tadi mau ambil KTP makanya masuk rumah. Tapi banjir makin besar dan saya naik ke atap dan terbawa arus sampai Brang Biji bisa selamatkan diri,” kata Syahdan.
Banjir kali ini tergolong parah dan merupakan yang terbesar sejak Februari 2017. Hujan turun sejak siang hari dan aliran sungai meluap mulai pukul 15.00 Wita. Banjir bandang terjadi akibat hujan deras di daerah hulu sungai.
Sanima (42), warga Kelurahan Bugis, mengatakan bahwa air bah mencapai ketinggian 2 meter di rumahnya. Semua barangnya basah dan tidak ada yang bisa diselamatkan. Ia berharap pemerintah memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, mengatakan bahwa terdapat 1.489 rumah yang terendam dan 6.278 jiwa terdampak banjir. Empat rumah juga dilaporkan hanyut.
Nurhidayat mengimbau warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk waspada terhadap potensi banjir bandang, terutama dengan curah hujan yang tinggi saat ini.
Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Februari 2024, dan menjelang hari pencoblosan intensitas hujan diprediksi akan semakin tinggi.