Pasuruan – Dua pesawat milik TNI AU jatuh di sekitaran dataran tinggi Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11). Dari data sementara, dua orang dinyatakan tewas.
Dhany, sekretaris Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan yang wilayahnya menjadi jalur proses evakuasi, membenarkan adanya dua pesawat yang jatuh dengan jarak antar titik jatuh lumayan jauh.
“Yang satu pesawat jatuh di sekitaran area perhutani blok watugedek, masuk Kecamatan Lumbang. Tapi akses terdekat ke TKP dari Dusun Keduwung Atas. Untuk pesawat satunya jatuh di area taman nasional bromo tenggenger semeru (TNBTS), masuk Kabupaten Probolinggo, sekitaran Gunung Kundi,” jelasnya.
Lebih lanjut Dhany menjelaskan jika pesawat TNI AU yang jatuh dan terekam meledak berada di kawasan Perhutani. Sedangkan kondisi awak pesawat tewas.
“Dua orang yang ada di pesawat itu tewas, yang jatuh di wilayah perhutani,” ungkap Dhany.
Namun demikian untuk kondisi pesawat satunya, ia belum bisa menjelaskan terkait kondisi pesawat maupun kondisi awak pesawat.
“Kita fokus disini dulu pak yang terdekat, yang di gunung kundi sangat jauh,” tegasnya.
Warga Dusun Keduwung Atas bernama Ponito pun menerangkan serupa. Jika jatuhnya dua pesawat itu di TKP berbeda.
“Ya, yang 1 pesawat di blok watu gedek. Yang 1 di gunung kundi Probolinggo,” tandasnya.
Dari data di lapangan diketahui pesawat yang jatuh memiliki nomor ekor (Tail Number) TT 3103 yang diawaki oleh Mayor PnB Yuda A. Seta (Fronseater) dan Kolonel PnB Subhan (Backseater).
Sedangkan satu pesawat lainnya memiliki Tail Number TT 3111 yang diawaki oleh Letkol PnB Sandhra Gunawan (Fronseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater). Kedua pesawat yang jatuh ini jenis Super Tucano. (Yud)