Cak Imin: AMIN Masih Banyak Pendukung, Meski Survei Bilang Kecil

Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi hasil survei yang menempatkan pasangan AMIN (Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar) di posisi paling bawah.

Cak Imin mengaku tak ambil pusing dengan hasil survei tersebut. Dia justru mengklaim bahwa pasangan AMIN masih memiliki banyak pendukung di lapangan.

Hal ini disampaikan Cak Imin saat menghadiri jalan sehat di kawasan Grand Depok City, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (28/10) lalu.

“Orang bilang AMIN kecil, lah kok sebanyak ini?” ujar Cak Imin sembari tertawa, diiringi tepuk tangan dari ribuan pendukung.

Muhaimin mengklaim massa yang banyak mendukung pasangan AMIN ini tidak hanya disaksikan di Depok saja, melainkan juga di seluruh Indonesia.

“Kita tahu tantangannya besar, kalau di angka (elektabilitas) dikatakan rendah, biarkanlah itu di atas kertas,” kata Anies dalam sambutannya.

“Kepada mereka yang memiliki kekurangan material, kita akan menunjukkan, tidak ada rupiah yang menggantikan semangat yang kita miliki,” sambungnya.

Ungkapan tersebut disampaikan Muhaimin dan Anies di tengah kondisi hasil survei sejumlah lembaga survei yang selalu menempatkan pasangan AMIN di posisi paling bawah.

Berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) 16-18 Oktober 2023, elektabilitas pasangan AMIN berada di angka 19,6 persen.

Sementara itu, elektabilitas kubu lawan yakni pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di kisaran 26,1 persen dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan 35,9 persen. Sekitar 18,3 persen tidak memberikan jawaban.

Survei tersebut melibatkan 1.229 responden dengan margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen.

Sebelumnya, survei LSI Denny JA pada 4-12 September 2023 juga menempatkan pasangan AMIN di posisi buncit dengan elektabilitas 15 persen. Pasangan Prabowo-Gibran tertinggi dengan 39,3 persen, diikuti Ganjar-Mahfud dengan 36,9 persen.

Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden dengan margin of error survei kurang lebih 2,9 persen.

Survei Indikator Politik Indonesia merinci elektabilitas Prabowo-Gibran mengantongi 36,1 persen. Sementara Ganjar-Mahfud 33,7 persen; dan AMIN 23,7 persen. Hal serupa juga terjadi pada elektabilitas bacapres. Prabowo unggul dengan 37 persen; Ganjar 34,8 persen; dan Anies 22,3 persen.

Survei nasional indikator politik dilakukan selama periode 16-20 Oktober 2023 dengan margin of error sekitar kurang lebih 1,97 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei hanya potret

Direktur Eksekutif Algoritma sekaligus dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana menyatakan survei hanya memotret dalam jangka waktu tertentu, tidak bisa dibandingkan dengan realitas lapangan.

“Survei itu kan potret. Potretnya itu melihat cara mengambilnya. Kalau dia konteksnya nasional, maka yang dipotret itu ya nasional,” kata Aditya kepada CNNIndonesia.com melalui pesan suara, Selasa (31/10).

“Refleksi nasional itu adalah refleksi yang bisa kita lihat untuk konteks yang ada. Jangan kemudian disamakan ketika di-zoom in lebih jauh, itu akan terjadi hal-hal yang bisa jadi berbeda,” sambungnya.

Ia menilai wajar fakta lapangan massa pendukung AMIN di Depok, Jawa Barat, menyemut. Menurut dia, hal tersebut dipengaruhi oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS)– salah satu partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan pendukung AMIN yang sangat mendominasi di Depok untuk dua dekade terakhir.

Ia menyatakan ada mobilisasi partai politik untuk menghadirkan banyak massa pendukung AMIN.

“Menurut saya itu jadi bagian strategi untuk kemudian menyampaikan ke publik bahwa pendukung mereka memang banyak. Bahwa apa yang dikumpulkan massanya, itu riil. Untuk meningkatkan kepercayaan diri sebenarnya di antara pendukung,” tutur Aditya.

“Ketika direfleksikan dengan hasil survei pasti ya tidak sebangun,” tandasnya.